MENGENAL SISTEM TENAGA DALAM LISTRIK DALAM TUBUH TUBUH,
MENGKAJI TENAGA DALAM DENGAN PENDEKATAN ILMIAH PART III Ketika seseorang melakukan pengolahan energi tenaga dalam sesungguhnya yg diolah adalah gelombang elektromagnetik yg ada dalam tubuhnya.Untuk itu mari kita bahas sedikit tentang listrik tubuh yaitu gelombang bioelektromagnetik dalam tubuh kita.
Yang akan saya urai secara gamblang .Untuk itu mari kita mulai dari awal dan kita mulai dari saraf tubuh yg tentunya berhubungan dengan energi listrik tubuh.
Yang akan saya urai secara gamblang .Untuk itu mari kita mulai dari awal dan kita mulai dari saraf tubuh yg tentunya berhubungan dengan energi listrik tubuh.
SARAF TUBUH Untuk mengetahui sistem listrik dan sifat dalam tubuh marilah kita mengetahui sistem saraf terlebih dahulu. sistem saraf terdiri dari -sistem saraf pusat yaitu otak,sumsum tulang belakang. -sistem saraf ferifer yaitu terdiri dari saraf metoris dan sensoris. Secara histologis sistem saraf terdiri dari. Neuron, Neurolgia,pembuluh darah dan jaringan lainnya. Neuron adalah satuan fungsional terkecil dari sistem saraf. Dalam menjalankan fungsinya neuron membentuk rangkaian neuron / sirkuit neuron dimana terjadi hubungan satu dengan lainnya yang disebut dengan sinaps. sebuah neuron terdiri atas.badan sel{soma} , dendrit {sebagai penerima rangsang}, dan akson {penerus rangsang dari satu sel ke sel lainnya}. sel neuron sebagai zat hidup mempunyai sifat dasar yaitu mudah dirangsang dan sifat mudah menghantar rangsangan {konduktifiti}.dengan hal ini maka dari segi fisiologis soma sel dan dendrit merupakan reseptor membran{dendrit zone}sebagai daerah dimana terjadinya pembentukan proses listrik.sedangkan akson sebagai penghantar proses listrik kepada sel - sel otot yang dilayaninnya . sel saraf memiliki nilai ambang yang sangat rendah terhadap rangsang baik rangsang listrik,kimia maupun mekanis sehingga mudah sekali menerima rangsang.perubahan-perubahanfisik dan kimia yang timbul oleh rangsang dalam saraf disebut implus saraf dan implus ini dihantarkan sepanjang akson.Implus saraf ini dapat disamakan dengan arus listrik yang berjalan sepanjang kawat listrik.
Perbedaan antara penghantar implus saraf dengan penghantar listrik pada kawat listrik yang sesungguhnya adalah .....KAWAT LISTRIK
Dilihat dari perbedaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa energi pada saraf berasal dari saraf itu sendiri dan pada saraf tidak terjadi penurunan potensi energi listrik pada saat sistem penghantaran namun dibalik kelebihan energi listrik tubuh itu sendiri , energi listrik tubuh memiliki kekurangan yang sangat besar bila dibandingkan dengan kecepatan penghantar arus listrik pada kawat listrik yang sesungguhnya. dimana energi listrik tubuh hanya memiliki kecepatan penghantar arus listrik sekitar 1OOmeter per detik. sedangkan pada kawat listrik 3OO.OOO.OOOmeter per detik sehingga bila kita berfikir secara logika dan rasio berarti kecepatan penghantar listrik pada manusia memiliki kelambatan daya hantar sekitar 3.OOO.OOOmeter per detik lebih lambat dibandingkan dengan kawat listrik sesungguhnya.lalu agar tubuh mampu mempercepat penghantar listrik upaya apa yang harus kita lakukan?
LISTRIK PADA SARAF
Proses listrik yang terjadi selama penghantar implus saraf dapat dicatat dengan suatu alat yang disebut Cathode Ray Osciloscope[CRO].melalui suatu elektrode pencatat energi ini secara medis disebut bio elektronik.
Apabila sel saraf dirangsang dengan suatu rangsangan listrik maka dalam membran sel saraf tersebut akan terjadi perubahan permeabilitas terhadap ion-ion terutama terhadap ion natrium.kalau kuat rangsangannya cukup atau ditingkatkan perlahan maka akan timbul sederet perubahan potensial dalam beberapa detik yang kemudian disusul dengan kembalinya potensial membran pada keadaan istirahat.
Saat sel dirangsang terjadi peningkatan permeabilitas membran sel terhadap ion natrium sehingga ion natrium masuk ke dalam sel serta membran muatan positif,sebagai akibatnya muatan didalam sel menjadi positif dan diluar sel negaatife dan keadaan ini disebut Depolarisasi.
Setelah depolarisasi sempurna membran sel tidak permeable lagi terhadap ion natrium dan untuk mengembalikan ion natrium ke luar membran sel memerlukan pompa natrium sehingga terjadilah Repolarisasi. pompa natrium menyebabkan adanya polarisasi dalam membran sel yang disebut ELECTRONIC PUM.
Membran sel bersifat sebagai kapasitor dielektris yaitu tidak melewatkan ion-ion sehingga diluar positif didalam membran negatif.dalam keadaan istirahat permeabilitas membran terhadap ion kalium jauh lebih besar sehingga didalam membran akan bermuatan negatif. perlu diingat ion natrium=muatan listrik positif ion kalium=muatan listrik negatif
SISTEM KEPEKAAN DALAM TUBUH
Para penekun tenaga dalam banyak yg ingin merasakan kepekaan energi agar bisa mendeteksi energi yg ada disekitar dirinya .Hal ini berhubungan eratdengan kepekaan tubuh.
Kepekaan tubuh sangat erat hubungannya dengan rangsangan atau stimulus.peristiwa hidup adalah merupakan suatu stimulus respon phenomena.
Jadi mahkluk hidup akan memberikan jawaban atau respon apabila dirangsang.bentuk jawabannya tergantung pada rangsang yang diberikan dan ditergantung intensits rangsangan yang diberikan
.Jadi pada dasarnya ketika orang mengolah pernafasan listrik dalam tubuhnya juga bertujuan untuk dapat memberikan rangsangan stimulus sekaligus juga untuk bisa merasakan jawaban dari stimulus itu sendiri .
Kepekaan terhadap rangsangan dapat dilatih dan hasilnya bisa dirasakan melalui tahap-tahap pelatihan yang tertentu.segala bentuk perangsangan baik itu melalui saraf maupun pada otot melalui percobaan suatu binatang hidup akan menimbulkan peristiwa listrik padad membran sel otot. contoh perangsang syaraf otak pada gerak nafas jurus sebelas adalah peragaan hipnotis. sedangkan contoh perangsang oto adalah peragaan serang pukul yang mana kejadian tersebut menimbulkan efek terpental pada si penyerang.jadi rangsangan itu sendiri adalah setiap perubahan [didalam/diluar]yang
didalam jaringan hidup dapat menimbulkan reaksi yang bersifat spesifik. RANGSANG LISTRIK
Rangsang listrik yang sering dipakai dalam percobaan otot di laboratorium ada 2 bentuk yaitu -rangsang listrik galvanis memakai arusDC -rangsangan paradis memakai arus kumparan
Dalam keadaan istirahat sebelum otot dirangsang membran sel otot didalam keadaan polarisasi ,yaitu muatan listrik diluar positif dan didalam negatif .setelah dirangsang terjadi hal yang sebaliknya yang disebut depolarisasi dan setelah beberapa saat kembali menuju ke keadaan semula disebut repolarisasi.