RANGKUMAN LENGKAP BELAJAR TENAGA DALAM PERNAFASAN ini saya tulis agar bisa menambah wawasan keilmuan tenaga dalam pernafasan . Tulisan ini begitu lengkap namun singkat sehingga sangat mudah dimengerti dan dipelajari baik oleh pemula maupun bagi yg telah menekuni ilmu tenaga dalam.Semoga tulisan ini bermanfaat ,, amiin
BAB 1
PENDAHULUAN
Salam sehat
TENAGA DALAM GERAK NAFAS JURUS SEBELAS adalah sebuah
wadah pembentukan pribadi positif yang tidak terikat pada salah satu
Agama, Ras, Suku maupun Golongan. Sehingga secara tidak langsung keragaman yang
tercipta membuat Anggota memiliki kepekaan sosial dan toleransi yang tinggi
terhadap sesama. Dalam kegiatan Suka-Duka seluruh anggota terikat kuat dalam
jalinan batin dan silhaturahmi tanpa membedakan status baik agama, ras, suku,
maupun golongan. Semua membaur menjadi satu dalam rasa kekeluargaan.
GERAK NAFAS JURUS SEBELAS adalah sebuah paguyuban
olah raga yang berbasis pada pengolahan
Nafas dan Gerak. Pengolahan Nafas dan Gerak ini secara simulatan akan
menghasilkan energi Bioelektromagnetik. Energi Biolektromagnetik ini dalam
berbagai kalangan sering disebut dengan berbagai istilah, PRANA, CHI,
KUNDALINI, dan TENAGA DALAM serta masih banyak sebutan lain adalah nama lain
dari Energi Biolektromagnetik ini. Untuk mempermudah penyampaian kepada anggota
maupun non anggota, Gerak Nafas Jurus Sebelas mengambil salah satu istilah yang
paling familiar di telinga kita yaitu TENAGA DALAM.
Mengusung program pemerintah “Memasyarakatkan Olah
Raga dan Mengolah Ragakan Masyarakat” Gerak Nafas Jurus Sebelas turut mengambil
bagian dengan secara aktif dan efektif melaksanakan pelatihan rutin dan
berkesinambungan baik di Pusat maupun di Ranting-Ranting Gerak Nafas
BAB 2
TAHAPAN-TAHAPAN UNTUK MENGUASAI
TENAGA DALAM
1.MEMBANGKITKAN
KEYAKINAN
2.KETEKUNAN DAN
KESUNGGUHAN BERLATIH
3.KEBERSIHAN HATI
2.1
MEMBANGKITKAN KEYAKINAN
Menumbuhkan keyakinan adalah syarat mutlak
manusia dalam melakukan sesuatu, tanpa dibarengi keyakinan maka apapun yang
dilakukan tidak akan menghasilkan
sesuatu yang maksimal. Orang yang tidak memiliki suatu keyakinan dalam bertindak maka ia akan berada dalam
keraguan tidak memiliki rasa percaya diri, tidak terarah dan tanpa hasil akhir yang jelas.
Dengan keyakinan akan mampu melahirkan spirit
support dan keajaiban dalam diri seseorang, keyakinan mampu melahirkan energi
power maha dahsyat yang mampu menuntun kepada titik tujuan. Tiadalah
arti dan guna apabila seserang melakukan sesuatu tanpa dibarengi keyakinan
hati. Tenaga dalam adalah suatu seni dalam hidup yang
keberadaan dan kehadirannya karena adanya suatu keyakinan dalam diri seseorang, ketika
diyakini ia akan datang ketika dibiarkan ia akan pergi. Ibarat
orang yang berobat kepada seorang dokter ketika yakin maka ia minum obat
pemberian si dokter dan ia sembuh tetapi orang yang tidak yakin maka ia tidak
mau minum obat sang dokter dan ia tidak sembuh sehingga harus
menemui dan menemui dokter yang lain tanpa suatu hasil yang pasti karena tidak pernah mau meyakini dan mengindahkan nasehat sang dokter. JADI
dapat disimpulkan disini bahwa KEYAKINAN adalah merupakan KUNCI METAFISIK POWER. Tanpa
keyakinan maka seseorang yang ingin mendalami tenaga dalam tidak akan pernah melahirkan METAFISIK
POWER dalam dirinya
2.2 KETEKUNAN DAN KESUNGGUHAN
BERLATIH
Tekun dan kesungguhan adalah
kunci di sukses menuju keberhasilan cita-cita
dan keinginan sesaeorang, Banyak orang yang
pintar dan memiliki kemampuan yang cukup namun gagal menuju cita-cita dan angannya karena apa yang
dilakukan tidak dibarengi oleh ketekunan dan kesungguhan hati, namun tidak
sedikit orang yang dengan kemampuan pas-pasan namun tetapi berhasil menuju puncak kesuksesan
seperti apa yang menjadi cita-cita dan keinginanya. Maka dari itu disini dapat diambil suatu hikmah dimana bila seseorang ingin sampai pada
tujuannya maka harus dibarengi dengan ketekunan dan kesungguhan hati. Begitulah
juga bagi seseorang yang ingin melakoni tenaga dalam, bila ingin berhasil maka harus tekun,
ajeg dan disertai kesungguhan hati dalam menjalaninya. Sesungguhnya
tidak ada kata gagal apabila kita memang benar yakin tekun dan bersungguh-sungguh
dalam setiap langkah dalam melakoninya, walaupun dalam kenyataannya satu orang dengan orang yang lain tidak selalu sama dalam tingkat kualitas keberhasilannya. Namun
dengan keyakinan ketekunan dan kesungguhan hati niscaya apa yang
diinginkan akan tercapai.
Banyak pelaku tenaga dalam harus berlatih bertahun tahun hanya untuk bisa mendapatkan suatu ilmu namun karena ketekunan dan kesungguhan hati akhirnya
apa yang diinginkan didapat juga.
Sumber utama kegagalan adalah bosan dan cepat putus asa. Banyak
orang yang melakoni tenaga dalam dalam waktu yang
sekejap lalu ingin bisa ini bisa itu tanpa menyadari bahwa ibarat naik tangga anak tangga harus diinjak satu persatu barulah seseorang bisa menuju kepuncak tangga
tertinggi.
2.3
KEBERSIHAN HATI
Kebersihan hati dan pikiran akan membawa
seseorang dalam ketenangan jiwa, orang yang memiliki ketenangan jiwa akan membawa orang
tersebut dalam kestabilan emosi dan pikiran. Orang
yang stabil emosi dan pikiran akan menjauhkan seseorang dari stress dan tekanan
jiwa. Karena demikian pentingnya suatu kebersihan hati maka pada zaman
dahulu hampir semua guru ilmu kanuragan maupun tenaga dalam mewajibkan para
muridnya untuk melakukan ritual puasa terlebih sebelum
memberikan ilmu kepada muridnya agar
sang murid memiliki kebersihan hati sebelum mengawali ilmu yang
akan diberikan.
Banyak tehnik dan cara yang diberikan misalnya puasa dengan diiringi wirid dan dzikir yang
mana pada intinya adalah pendekatan diri pada Sang Kholik Pencipta
Sekalian Alam.
Dengan puasa juga diharapkan mampu membuat seseorang menjadi
mampu mengendalikan emosi dan hawa nafsu yang merusak moral tatanan kehidupan manusia, dengan puasa diharapkan seseorang mampu menekan sifat angkuh dan kesombongan
diri. Dengan hati yang
bersih seseorang akan selalu patuh dan ajeg dalam mengikuti saran dan perintah sang guru sehingga mampu
mmbawa pada keberhasilan.
Orang yang
bersih hati tidak akan pernah merasa kecewa frustrasi dan
emosi tetapi sebaliknya selalu ajeg tekun hormat patuh senantiasa selalu mendekatkan diri pada
sang pencipta.
Orang yang bersih hati tidak
pernah putus asa dan selalu memegang tiga prinsip hidup yaitu iktiar selalu berusaha sedapat mungkin untuk mencapai keinginan, tawaduk rendah dan tiada sombong ketika keinginan
tercapai, tawakal selalu berserah diri pada sang kholik pencipta sekalian alam
bahwa segala sesuatu adalah atas kehendaknya
jangan takabur ketika berhasil dan jangan putus asa ketika gagal. Kita
wajib berusaha
tetapi tidak wajib berhasil.
Demikianlah tahapan-tahapan secara prinsip
yang sebaiknya harus dilakukan apabila seseorang hendak melakoni tenaga dalam. Bahwasanya
keyakinan ketekunan dan kebersihan hati seseorang sangat menentukan tingkt
keberhasilannya.
BAB 3
MENGENAL SISTEM LISTRIK
DALAM TUBUH BERSAMA
GERAK NAFAS JURUS
SEBELAS
3.1 SARAF
Untuk mengetahui sistem listrik dan sifat listrik
dalam tubuh marilah kita mengetahui sistem saraf terlebih dahulu.
Sistem Saraf terdiri dari :
-
Sistem
saraf pusat yaitu otak, sumsum tulang belakang.
-
Sistem
saraf ferifer yaitu terdiri dari saraf metoris dan sensoris
Secara histologis sistem saraf
terdiri dari : Neuron, Neurolgia, pembuluh darah dan jaringan lainnya.
Neuron adalah satuan fungsional
terkecil dari sistem saraf. Dalam menjalankan
fungsinya neuron membentuk rangkaian neuron / sirkuit neuron dimana
terjadi hubungan satu dengan lainnya yang disebut dengan sinaps.
Sebuah neuron terdiri atas :
badan sel (soma), dendrit (sebagai penerima rangsang), dan akson (penerus
rangsang dari satu sel ke sel lainnya).
Sel neuron sebagai zat hidup
mempunyai sifat dasar yaitu : mudah dirangsang dan sifat mudah menghantar
rangsangan ( konduktifiti ). Dengan hal ini maka dari segi fisiologis soma sel
dan dendrit merupakan reseptor membran ( Dendrit Zone ) sebagai daerah dimana
terjadinya pembentukan proses listrik. Sedangkan Akson sebagai penghantar
proses listrik kepada sel – sel otot yang dilayaninya.
Sel saraf memiliki nilai ambang
yang sangat rendah terhadap rangsang baik rangsang listrik, kimia maupun
mekanis sehingga mudah sekali menerima rangsang. Perubahan – perubahan fisik
dan kimia yang timbul oleh rangsang dalam saraf disebut impuls saraf. Dan
impuls ini dihantarkan sepanjang akson. Impuls saraf ini dapat disamakan dengan
arus listrik yang berjalan sepanjang kawat listrik.
Perbedaan antara penghantar
impuls saraf dengan penghantaran listrik pada kawat listrik yang sesungguhnya
adalah :
KAWAT LISTRIK
|
IMPULS SARAF
|
Ø Merupakan Konduktor pasif
Ø Energi dari arus listrik yang
berjalan pada kawat listrik berasal dari batery atau sumber listrik yang
berada pada kawat listrik.
Ø Arus listrik pada kawat akan
mengalami penurunan potensial oleh karena adanya tahanan pada kawat listrik.
Ø Kecepatan penghantar arus listrik
jauh lebih cepat yaitu 300.000.000 meter per detik.
Ø Bila kawat listrik direndam 0°C
masih dapat menghantarkan arus listrik.
|
Ø Konduktor Aktif
Ø Energi yang menghantarkan impuls
saraf berasal dari saraf itu sendiri.
Ø Pada impuls saraf tidak ada
perubahan energi karena energi berasal dari saraf itu sendiri.
Ø Pada impuls saraf tidak ada
perubahan energi karena energi berasal dari saraf itu sendiri.Sedangkan pada
saraf sekitar 1000 meter per detik
Ø Direndam sampai suhu 0°C tidak
dapat menghantar impuls saraf.
|
Dilihat dari perbedaan tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa energi pada saraf berasal dari saraf itu sendiri
dan pada saraf tidak terjadi penurunan potensi energi listrik pada saat sistem
penghantaran namun dibalik kelebihan energi listrik tubuh itu sendiri, energi
listrik tubuh memiliki kekurangan yang sangat besar bila dibandingkan dengan
kecepatan penghantar arus listrik pada kawat listrik yang sesungguhnya. Dimana
energi listrik tubuh hanya memiliki kecepatan penghantar arus listrik sekitar
100 meter per detik. Sedangkan pada kawat listrik 300.000.000 meter per detik
sehingga bila kita berfikir secara logika dan rasio berarti kecepatan
penghantar listrik pada manusia memiliki kelambatan daya hantar sekitar
3.000.000 meter per detik lebih lambat dibandingkan dengan kawat listrik yang
sesungguhnya. Lalu agar tubuh mampu mempercepat penghantar listrik upaya apa
yang harus kita lakukan?
3.2 LISTRIK
PADA SARAF
Proses listrik yang terjadi
selama penghantar impuls saraf dapat dicatat dengan suatu alat yang disebut
Cathode Ray Osciloscope ( CRO ). Melalui suatu elektrode pencatat energi ini
secara medis disebut Bio Elektronik.
Apabila sel saraf dirangsang
dengan suatu rangsangan listrik maka dalam membran sel saraf tersebut akan
terjadi perubahan permeabilitas terhadap
ion – ion terutama terhadap ion natrium. Kalau kuatnya rangsangan lemah maka
tidak tampak terjadi perubahan, tetapi bila kuat rangsangannya cukup atau
ditingkatkan perlahan maka akan timbul sederet perubahan potensial dalam
beberapa detik yang kemudian disusul dengan kembalinya potensial membran pada
keadaan istirahat.
Saat sel dirangsang terjadi
peningkatan permeabilitas membran sel terhadap ion natrium sehingga ion natrium
masuk ke dalam sel serta membran muatan Positif, sebagai akibatnya muatan di
dalam sel menjadi Positif dan di luar sel Negatif dan keadaan ini disebut Depolarisasi.
Setelah Depolarisasi sempurna
membran sel tidak permeable lagi terhadap ion natrium dan untuk mengembalikan
ion natrium ke luar membran sel memerlukan pompa Natrium sehingga terjadilah Repolarisasi.
+ + + + + + + + + + + + + + + + +
|
Polarisasi
|
R - - - - - - - - - - - + + + + + + +
+ + +
|
- - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - -
|
Depolarisasi
|
+ + + + + + + + + + + + + + + + +
+
|
Repolarisasi
|
Pompa Natrium menyebabkan
adanya Polarisasi dalam membran sel yang disebut : ELECTRONIC PUM.
Membran sel bersifat
sebagai kapasitor dielektris yaitu tidak melewatkan ion – ion sehingga diluar
positif di dalam membran negatif. Dalam keadaan istirahat permeabilitas membran
terhadap ion kalium jauh lebih besar sehingga didalam membran akan bermuatan
negatif.
Perlu diingat : Ion Natrium = muatan listrik positif
Ion Kalium
= muatan listrik negatif
3.3 SISTEM
KEPEKAAN DALAM TUBUH
Kepekaan tubuh sangat
erat hubungannya dengan rangsangan atau stimulus. Peristiwa hidup adalah
merupakan suatu stimulus respon Phenomena.
Jadi mahluk hidup akan
memberikan jawaban atau respon apabila dirangsang. Bentuk jawabannya tergantung
pada rangsangan yang diberikan dan tergantung intensits rangsangan yang
diberikan.
Rangsangan jawaban__,>>,___________>>
.
= Mahluk hidup
Jadi pada dasarnya ketika
orang mengolah pernafasan listrik dalam tubuhnya adalah juga bertujuan untuk
dapat memberikan rangsangan stimulus sekaligus juga untuk bisa merasakan
jawaban dari stimulus itu sendiri.
Kepekaan terhadap
rangsangan dapat dilatih dan hasilnya bisa dirasakan melalui tahap – tahap
pelatihan yang tertentu. Segala bentuk perangsangan baik itu melalui saraf
maupun pada otot melalui percobaan suatu binatang hidup akan menimbulkan
peristiwa listrik pada membran sel otot.
Contoh perangsang syaraf
otak pada Gerak Nafas Jurus Sebelas adalah : Peragaan Hipnotis.
Sedangkan contoh
perangsang otot adalah peragaan serang pukul yang mana kejadiaan tersebut
menimbulkan efek terpental pada si penyerang. Jadi rangsangan itu sendiri
adalah setiap perubahan ( di dalam / di luar ) yang didalam jaringan hidup
dapat menimbulkan reaksi yang bersifat spesifik.
3.4 RANGSANG
LISTRIK
Rangsang listrik yang
sering dipakai dalam percobaan otot di laboratorium ada 2 ( dua ) bentuk yaitu
:
-
Rangsangan
listrik galvanis memakai arus DC.
-
Rangsangan
Paradis memakai arus kumparan.
Dalam keadaan istirahat
sebelum otot dirangsang membran sel otot dalam keadaan Polarisasi, yaitu muatan
listrik di luar positif dan di dalam membran sel negatif. Setelah dirangsang
terjadi hal yang sebaliknya yang disebut Depolarisasi dan setelah beberapa saat
kembali menuju ke keadaan semula disebut Repolarisasi.
Perlu diketahui bahwa
dalam percobaan saraf otot di laboratorium rangsang yang biasa dipakai adalah
rangsang listrik dengan alasan :
-
Setiap
jaringan hidup sangat peka terhadap rangsangan listrik.
-
Rangsangan
listrik sangat mudah diatur.
-
Deperlukan
energi yang sedikit untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
3.5 OKSIGEN
SEBAGAI KUNCI UTAMA
MENGHIDUPKAN
LISTRIK TUBUH
Semua mahluk hidup, semua
sel – sel hidup membutuhkan tenaga (energi) untuk aktivitas hidupnya, demikian
juga sel – sel otot manusia. Energi dibutuhkan dalam setiap aktivitas. Secara
ilmiah energi yang paling cepat dan segera dapat dipergunakan adalah ADENOSIN
TRIFOSPAT ( ATP ) yang dibentuk dalam mitokandria yang merupakan senyawa
phospat berenergi tinggi.

ATP aso Energi
Makin aktif otot makin
banyak energi yang dibutuhkan. Dalam keadaan istirahat sebagian ATP ditransfer
menjadi Creatin Phosphat sehingga ATP dan Creatin Phosphat akan menjadi Batery
Biologis yang sewaktu – waktu dapat dipakai dan diisi ulang kembali.
Pengisian Creatin Pospat
dan ATP pada keadaan normal berasal dari metabolisme Glukose. Metabiolisme
glukose melalui rangkaian reaksi akan menghasilkan ASAM PIRUPAT. Apabila
oksigen cukup maka asam Pirupat akan masuk ke dalam siklus asam sitrat dan
diubah menjadi 6CO2 dan 6H2O
serta 4O ATP dengan reaksi sebagai berikut :

Energi
Tetapi apabila oksigen
tidak cukup maka glukose akan dipecah secara anaerob menjadi laktat dengan
jumlah energi yang sangat kecil sekali.
Dengan demikian oksigen (
O2 ) adalah sangat mutlak diperlukan untuk memperoleh energi listrik
yang besar. Oleh karena itu untuk memperoleh energi listrik yang besar tentu
diperlukan oksigen yang cukup, untuk itu maka latihan pernafasan agar bisa memanfaatkan
oksigen dengan baik adalah mutlak diperlukan.
Bagi anda yang ingin
memperdalam tenaga pernafasan GERAK NAFAS JURUS SEBELAS dan batery biologis
hendaknya harus selalu terpelihara dengan cara melatih diri melalui olah gerak
pernafasan yang teratur dimana batery biologi itu merupakan energi simpanan
sehingga dengan mudah dapat dipakai dan isi ulang kembali.
Dengan membaca rangkaian
tulisan ini maka diharapkan semua anggota olah pernafasan Gerak Nafas Jurus
Sebelas memahami sistem pernafasan dan pengolahan energi listrik di dalam
tubuh.
BAB 4
BEDA OLAH PERNAFASAN PHISIK
DENGAN ILMU – ILMU KEBATINAN
Pada prinsipnya olah
tenaga dalam pada umumnya dapat kita bedakan menjadi tiga bagian :
Yang pertama : Pengolahan tenaga dalam melalui upaya olah pernafasan
Yang kedua : Pengolahan tenaga dalam melalui upaya olah
batin murni
Yang ketiga : Olah nafas yang ditambahi dengan olah
kebatinan
4.1.Pengolahan Tenaga Dalam melalui upaya Olah Pernafasan Tubuh.
Olah pernafasan tubuh adalah merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan energi tenaga dalam yang banyak dilakukan oleh kalangan pelaku
tenaga dalam di Indonesia umumnya.
Banyak perguruan yang berlabel Tenaga Dalam memanfaatkan tehnik ini
dalam upaya untuk menghasilkan energi tenaga dalam. Masing – masing perguruan
biasanya memiliki tehnik pernafasan dan trik – trik tersendiri. Apapun,
bagaimanapun tehnik – tehnik pernafasan yang dilakukan apabila melalui sistem
dan tehnik yang benar pada prinsipnya akan menghasilkan sesuatu yang sama yaitu
: Gelombang Bio Elektromagnetik.
Dan tujuan akhir dari tehnik olah pernafasan itu sendiri adalah untuk
menghasilkan Energi Gelombang Elektromagnetik yang lebih besar di dalam tubuh.
Sebenarnya Bioelektromagnetik inilah yang kita olah dan kita latih.
Apabila kita berhasil melatih Bio Elektromagnetik ini maka kita akan
mampu untuk merasakan gerak getaran energi tersebut dan bahkan kita akan mampu
mendemonstrasikan energi gelombang tersebut dalam waktu yang cepat sesuai dengan
kehendak pikiran kita.
Seni olah pernafasan ini akan mampu kita visulisasikan dalam bentuk
demo atau peragaan sehingga hasilnya dapat kita lihat dengan kasap mata secara
visual dalam bentuk gerakan.
Apabila kita benar – benar terlatih gerak gelombang tersebut akan
dengan mudah kita ubah geraknya dalam bentuk - bentuk yang lain.
4.2. Pengolahan
Tenaga Dalam melalui upaya Pengolahan Batin
Pada beberapa kalangan pelaku tenaga dalam sebagian ada yang meyakini
kemampuan tenaga dalam dapat diperoleh dengan cara pengolahan batin. Baik itu
dengan cara membaca mantra – mantra tertentu atau dengan mengamalkan wirid yang
pada umumnya di akhiri dengan ritual puasa. Beberapa diantara mereka ada yang
mengakhiri dengan ritual pemotongan ayam jago berwarna hitam. Terkadang ritual
– ritual tertentu bahkan seolah sudah menjadi tradisi yang harus dilakukan di
kalangan beberapa perguruan tenaga dalam.
- Bagaimana prinsip kerja Olah Tenaga Dalam Batin ?
Sesungguhnya apapun bentuk sistem tehnik pengolahan energi tubuh yang
dilakukan hasil kerja yang diperoleh adalah berupa peningkatan sistem kerja
gelombang elektromagnetik dalam tubuh. Namun tehnik dan caranyalah yang
membedakan.
- Tehnik Olah Batin Murni.
Yang dimaksud Tehnik Olah Batin Murni adalah system pengolahan gelombang
elektromagnetik yang dilakukan hanya dengan pembacaan lafal – lafal tertentu
tanpa dibarengi dengan pengolahan tehnik
nafas dan gerak – gerak jurus tertentu.
Disini yang bekerja keras hanyalah kekuatan konsentrasi pikiran dan
perasaan hati yang diolah menyatu bersama lafal – lafal yang dimaksud.
Lafal – lafal tersebut pada dasarnya mengadung arti permohonan
terhadap Yang Maha Kuasa yang diyakini mampu memberi kekuatan tertentu dengan
tanpa adanya latihan nafas dan gerak tubuh maka secara logika tentunya efek
gelombang elektromagnetik yang dihasilkan sudah barang tentu lebih kecil
dibandingkan apabila dibarengi oleh gerak nafas tubuh atau gerak dan jurus –
jurus tertentu. Karena bagaimanapun juga pengolah nafas dan gerak jurus
sesungguhnya memberikan konstribusi yang jauh lebih besar terhadap gerakan
gelombang Elektromagnetik dalam tubuh kita ketimbang bila hanya melakukan
pengolahan konsentrasi pikiran saja.
4.3 Pengolahan Nafas yang ditambahi dengan Olah Kebatinan
Tehnik ini adalah tehnik paling banyak yang dilakukan oleh para pelaku
tenaga dalam. Banyak perguruan yang berlabel tenaga dalam memanfaatkan tehnik
ini. Beberapa Padepokan disamping memberi lafal amalan tertentu juga
memeberikan tehnik gerak dan Jurus Pernafasan.
Satu hal yang harus diingat bahwa pada dasarnya inti amalan itu
sesungguhnya bertujuan untuk menggerakan hati kita agar kita selalu ingat patuh
dan tunduk terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan semulia – mulianya
ilmu adalah ilmu yang mampu membawa diri kita pada ketundukan diri terhadap
Kebesaran Tuhan. Oleh karena itu para penekun tenaga dalam sudah seharusnya
selalu memiliki sikap kerendah hatian.
Jadi manfaat apa yang didapat dari gerak jurus pernafasan tersebut
akan bisa sangat bermanfaat apabila kita barengi dengan pendekatan diri serta
doa terhadap Yang Maha Kuasa sehingga mampu mengendalikan diri kita dari sifat
– sifat yang kurang terpuji dalam diri kita dalam mengarungi samudra kehidupan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan secara sekilas tentang perbedaan
tenaga dalam dengan cara olah pernafasan dengan olah batin murni.
OLAH PERNAFASAN JURUS
|
OLAH BATIN MURNI
|
1.
Gelombang
Elektromagnetik yang diolah sangat luas dan besar karena hampir semua sel –
sel otot dan jaringan tubuh yang diolah dan digerakan sehingga menghasilkan
energi gelombang elektromagnetik yang lebih besar.
2.
Dengan gelombang
elektromagnetik yang lebih besar maka mampu memberikan hasil visual kasap
mata sehingga dapat dengan mudah ditempatkan dalam bentuk demo gerakan tubuh
3.
Cara pengolahan
dengan cara pengolahan nafas dan jurus yang bersifat olah raga dan cenderung
lebih bersifat ilmiah.
4.
Sifat
hantaran cepat.
5.
Cenderung
dilakukan untuk mendapatkan kesehatan dan kesegaran tubuh.
|
1.
Gelombang
Elektromagnetik yang diolah relatif lebih kecil karena cenderung sel – sel
otak saja yang bekerja sehingga menghasilkan gelombang elektromagnetik
relatif lebih kecil.
2.
Dengan
gelombang elektromagnetik yang relatif kecil jarang mampu memberikan hasil
visual kasap mata, dan hasilnya lebih banyak hanya dirasakan oleh diri
sendiri tanpa bisa didemonstrasikan di sembarang tempat.
3.
Cara
pengolahan dengan cara pemahaman terhadap Yang Maha Kuasa. Cenderung lebih
banyak duduk ditempat, terkadang dipandang sebagian masyarakat sebagai
sesuatu yang mistik atau gaib.
4.
Sifat
hantaran halus dan lambat.
5.
Cenderung
untuk tujuan yang bersifat batiniah.
|
-
Bagaimana sesungguhnya cara memperoleh energi dan kebatinan yang lebih
sempurna.
Tenaga dalam dan kebatinan sesungguhnya adalah sesuatu yang sebenarnya
lazim dan ada pada diri setiap manusia.
Semua manusia sesungguhnya telah memiliki apa yang disebut dengan
Tenaga Dalam dan kebatinan.
Tetapi selama ini Tenaga Dalam dan istilah Kebatinan terasa seperti
kata yang tabu karena ketidakmengertian orang saja. Selama ini tidak semua
orang memahami istilah Tenaga Dalam maupun istilah kebatinan tersebut.
Karena itu saya ingin mengajak kita semua untuk berfikir secara logis.
Bila kita bicara soal Tenaga Dalam berarti kita berbicara tentang Gelombang
Elektromagnetik di dalam tubuh . Ketika kita berbicara soal Kebatinan itu
bararti kita berbicara tentang kebersihan hati fikiran dan kedekatan kita
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang batinnya tinggi adalah orang – orang
yang taat dan dekat dengan Sang Maha Pencipta, memiliki pikiran dan sifat yang
terpuji.
Apabila ada orang yang mengatakan dirinya melakoni kebatinan tetapi
sifatnya sangat tidak terpuji dan bahkan cenderung negatif dan merusak
sesungguhnya itu bukan kebatinan tetapi kebatilan.
Jadi bisa disimpulkan ilmu kebatinan adalah suatu ilu yang dilakukan
pengolahan jiwa untuk tujuan tertentu dengan cara pendekatan diri terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi bisa diterangkan juga bahwa sesungguhnya Bio Elektromagnetik itu
sudah ada pada setiap manusia tanpa terkecuali, Cuma masalahnya ketika energi
Bio Elektromagnetik itu diolah orang lantas menyebutnya dengan bermacam – macam
nama dan istilah sehingga kedengarannya menjadi seram bahkan terkadang terasa
aneh padahal apa yang mereka olah dan mereka latih adalah Bio Elektromagnetik
itu sendiri. Beberapa padepokan ada yang menerapkan cara dan sistem pelatihan
yang sangat berbelit – belit, bahkan ada yang mengharuskan melakukan ritual –
ritual tertentu sehingga terkesan sangat sakral.
Jadi sesungguhnya ilmu apapun yang kita pelajari sudah seharusnya
dilambari dengan kedekatan diri kita terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga
kita menjadi insan – insan yang berbudi
pekerti, rendah hati dan dijauhkan dari sikap – sikap yang tidak terpuji.
-
Langkah apa yang harus kita lakukan untuk mencapai suatu keberhasilan
Tenaga dalam sangat berkaitan erat dengan kebatinan. Tenaga dalam
jasmani biasanya selalu bergandengan dengan tenaga dalam rohani. Fisik yang
bergerak, batin yang berdoa. Begitulah
sehingga satu sama lain tidak dapat terpisahkan, phisik sebagai motor, batin
sebagai kontrol.
Untuk mencapai keberhasilan kearah itu tentunya ada tips – tips yang
harus kita miliki yaitu : Ikhtiar, Tawaduk dan Tawakal.
Ikhtiar adalah suatu niat dan usaha yang sungguh – sungguh untuk
mencapai suatu tujuan. Tanpa suatu usaha yang sungguh – sungguh mustahil
sesuatu bisa tercapai. Ikhtiar ini bisa kita tunjukan dalam bentuk latihan yang
ulet, tekun dan ajeg. Sesuatu dimulai dengan niat hati, niat hati
diaktualisasikan dalam bentuk latihan yang tekun. Usaha yang keras akan
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Sifat kedua yang harus kita miliki adalah Tawaduk. Tawaduk adalah
sifat rendah hati tidak sombong. Sesungguhnya orang yang bisa memegang ilmu
sejati adalah orang – orang yang memiliki sifat rendah hati, cinta kasih dan
saling menyayang terhadap sesama mahluk ciptaan – Nya.
Dengan memegang sifat Tawaduk ini maka tidak akan ada orang yang
saling bermusuhan satu sama lainnya. Bukankah Tuhan Yang Maha Esa menciptakan
mahluk ini berbeda – beda dan bersuku – suku adalah untuk agar saling mengenal
dan saling mengasihi.
Sifat yang ketiga adalah Tawakal. Tawakal adalah sifat pasrah dan
serah diri terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sifat ini wajib dipegang oleh orang – orang yang melakoni tenaga
dalam. Karena sesungguhnya apa yang kita lakukan semua hasilnya adalah atas
kehendak - Nya. Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan- Nya. Manusia
hanya wajib berusaha tetapi tidak wajib berhasil.
BAB 5
PRINSIP DASAR
PENGOLAHAN ENERGI TUBUH
Didalam dunia tenaga
dalam kita mengenal istilah tarik nafas, simpan nafas dan pengkejangan daerah
disekitar pusar perut.
Banyak perguruan
yang berlabel tenaga dalam yang memanfaatkan energi tubuh dengan tehnik
pengkejangan sekitar pusar perut baik dalam upaya untuk meningkatkan power
tenaga dalam itu sendiri, maupun dalam usaha untuk meningkatkan daya bertahan
maupun untuk meningkatkan ketajaman power energi pada saat melakukan tehnik
serangan. Jadi dalam upaya untuk melatih power ketajaman serta kekuatan
bertahan hal paling utama yang dilakukan adalah dengan melatih tehnik kejang
perut sekitar pusar itu sendiri.
5.1 MENGAPA SEKITAR PUSAR PERUT YANG DILATIH ?
Dalam
Gerak Nafas Jurus Sebelas hal yang terpenting yang dilakukan saat melakukan
pengolahan energi tubuh adalah melakukan tehnik pengkejangan sekitar pusar
perut. Dan bila hal itu telah terbiasa kita latih baru dilanjutkan dengan
melakukan tehnik latihan pernafasan baik itu pernafasan perut maupun pernafasan
dada. Sehngga disini timbul suatu pertanyaan “ Mengapa harus perut yang
dikejangkan terlebih dahulu ?”
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut kita harus kembali pada proses teori kelahiran
manusia. Dimana ketika terjadi pembuahan terbentuklah janin, janin akan tumbuh
dengan baik apabila tali pusar atau plasenta dalam keadaan yang baik, dan
melalui plasenta itulah asupan energi berupa zat sari makanan dihantarkan ke
dalam tubuh janin. Ketika sudah pada masanya, janin akan tumbuh dan berkembang
dan akhirnya lahir. Dan pada saat bayi itu baru lahir bayi tersebut tidak
langsung bernafas sebelum tali pusar atau plasenta tersebut dipotong. Setelah
tali pusar itu dipotong barulah bayi itu mulai bernafas yang ditandai dengan
tangisan pertamanya. Jadi bisa disimpulkan bahwa plasenta atau tali pusar itu
memiliki arti dan fungsi yang penting dalam proses kelahiran manusia. Bahwa
asupan energi pada janin manusia diperoleh dari sang ibu melalui hantaran
plasenta dan bayi ketika baru lahir mulai bernafas setelah terjadi pemotongan
plasenta. Dan karena itulah maka ketika
kita melakukan pengolahan gerak pernafasan maka yang kita olah terlebih dahulu
adalah daerah di seputaran pusar perut kita dengan cara mengkejangkan daerah di
sekitar pusar perut, yang berfungsi untuk meningkatkan energi gelombang Bio
elektromagnetik tubuh kita.
Perlu
diketahui bahwa pusar perut sangat erat hubunganya dengan otot dan syaraf –
syaraf organ – organ bawah dari tubuh kita saat kita melakukan pengolahan pusar
perut seperti tungkai bawah, kelamin, dubur, dan seputaran tulang panggul dan
tulang ekor, sehingga dengan pengolahan pusar perut otomatis otot dan syaraf –
syaraf disekitar pusar perut itu akan aktif yang nantinya sekaligus
mengaktifkan energi gelombang Bio Elektromagnetik pada otot dan syaraf – syaraf
di daerah tersebut.
Dan
pada saat bayi itu lahir dan plasentanya dipotong pada saat itulah bayi itu
untuk pertama kalinya mengenal dunia luar dimana sirkulasi dan metabolisme
maupun pernafasannya terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan sang ibu melalui
plasenta lagi dimana paru – parunya akan mengembang seiring dengan gerak
pernafasannya. Jadi secara logika dapat disimpulkan bahwa energi ke dalam tubuh
manusia itu pertama kali melalui tali pusar dan oleh karena itulah secara
logika maka yang kita aktifkan terlebih dahulu adalah energi sekitar pusar
barulah diikuti dengan pengaktifan pengolahan pernafasan kita dimana
pengaktifan pusar kita lakukan dengan sistem pengkejangan daerah pusar perut.
Dengan
pengkejangan daerah sekitar pusar perut maka otot dan syaraf – syaraf organ
sekitar pusar perut seperti tulang punggung, tulang ekor, dubur dan kelamin
akan ikut aktif sehingga secara otomatis akan mengaktifkan energi gelombang Bio
Elektromagnetik disekitar organ – organ tersebut.
5.2 SISTEM PENGOLAHAN NAFAS
Setelah
kita melakukan pengkejangan perut, tehnik selanjutnya adalah Pengolahan nafas,
dimana pengolahan nafas tersebut sangat berperan penting dalam meningkatkan
kualitas energi tenaga dalam untuk menghasilkan kekuatan Energi
Bioelektromagnetik dari tubuh kita.
Sebelum
memasuki tehnik pernafasan tersebut sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu
tentang sistem nafas dalam tubuh kita secara Fisiologi
5.3 TUJUAN PERNAFASAN BAGI TUBUH
Tujuan
pernafasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang
karbondioksida.
Untuk
terjadinya hal ini maka pernafasan dapat dibagi menjadi empat peristiwa
fungsional utama
- Ventilasi Paru
Yaitu
masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli paru-paru
- Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah
3.
Transport oksigen dan karbondioksida dalam
darah dan cairan tubuh ke dan dari sel.
4.
Pengaturan ventilasi dan hal – hal lain dari
pernafasan.
5.4 MEKANIKA VENTILASI PARU
Paru – paru dikembang-kempiskan melalui dua cara yakni :
-
Diafragma bergerak turun dan naik untuk
memperbesar atau memperkecil rongga dada.
-
Depresi dan Elevasi tulang iga untuk
memperbesar atau memperkeci diameter antero posterior rongga dada.
Paru – paru merupakan struktur elastisitas yang akan mengempis seperti
balon dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea bila tidak aka kekuatan
untuk mempertahankan pengembanganya. Juga tidak terdapat pelekatan antara paru
– paru dan dinding rangka dada kecuali pada bagian dimana paru – paru
tergantung pada hilum dari mediastinumnya. Malahan paru – paru sebetulnya
mengapung dalam rongga toraks dikelilingi oleh suatu lapisan tipis.
Cairan pleura yang menjadi pelumas bagi gerakan paru – paru dalam
rongga.
5.5 VOLUME DAN KAPASITAS PARU - PARU
Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru - paru adalah dengan
cara mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru – paru dimana prosesnya
disebut spirometri dengan alat pengukur yang disebut Spirometer.
5.6 VOLUME PARU - PARU
Para ahli menuliskan volume paru – Paru dibagi menjadi empat bagian
dan jumlah volume keseluruhannya bila dijumlahkan disebut volume maksimal paru
yang mengembang.
1.
Volume alun nafas ( tidal ) yaitu volume udara
yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernafas normal yang kira – kira
besarnya 500 mililiter pada rata – rata orang dewasa muda.
2.
Volume cadangan inspirasi yaitu volume udara
ekstra yang
dapat diinspirasi setelah menarik nafas normal.
BAB 6
JURUS DAN FUNGSI
I.
PENGENALAN
JURUS – JURUS PERNAFASAN
II.
MAKNA
DAN FUNGSI JURUS
III.
SISTEM
METODE PENGAMBILAN NAFAS
6.1 PENGENALAN JURUS
Gerak
Nafas Jurus Sebelas memiliki sebelas dasar jurus pernafasan, dimana masing –
masing jurus memiliki fungsi dan makna tersendiri yang harus diolah dengan
sistem dan metode tertentu sehingga mampu menghasilkan bioelektro magnetik yang
dapat kita manfaatkan sesuai dengan kehendak diri kita sendiri, dimana nantinya
dapat diolah dan dikembangkan menjadi gerak dan fungsi kearah yang lebih
spesifik sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Pada tahap awal latihan
pengolah nafas kita akan mampu memperbesar energi elektromagnetik dalam tubuh
yang secara fisik dan kasap mata dapat kita buktikan dengan adanya pementalan
maupun bantingan pada saat kita melakukan getaran emosi yang memang untuk
menyerang diri kita.
Pada
tahap pelatihan yang lebih lanjut energi yang telah kita olah itu selanjutnya
dapat kita arahkan ke tingkat yang lebih spesifik seperti : Biohipnotis trans
energi, pengobatan, telepati, pemanggilan, sengker diri maupun pekarangan, dan
lain – lain.
Adapun
jurus – jurus tersebut adalah :
1.
JURUS
I atau jurus bertahan.
2.
JURUS
II atau jurus pukul
3.
JURUS
III atau jurus duduk
4.
JURUS
IV atau jurus jungkal
5.
JURUS
V dan JURUS VI atau jurus jeblak
6.
JURUS
VII atau jurus tarik
7.
JURUS
VIII atau jurus konsentrasi energi
8.
JURUS
IX atau jurus hempas
9.
JURUS
X atau jurus iris robek
10.
JURUS
XI atau jurus tidur tanah
6.2 MAKNA DAN FUNGSI JURUS
Jurus
– jurus pernafasan dalam GERAK NAFAS JURUS SEBELAS masing – masing memiliki
makna fungsi tersendiri, yang keseluruhannya terdiri dari sebelas jurus dasar
pernafasan.
Adapun makna dan fungsi jurus – jurus tersebut adalah :
-
Jurus Satu
Jurus
satu biasa juga disebut sebagai jurus bertahan atau jurus pertahanan karena
memang seperti sesuai dengan namanya berfungsi untuk bertahan dari serangan.
Contoh realitas dari Jurus ini dalah gerak menangkis untuk menghindari masuknya
pukulan.
Jurus
satu ini kita lakukan dengan mengambil nafas simpan di dada dan kunci di perut.
Gerak
pengambilan nafas harus disesuaikan dengan gerak tangan dan kaki sehingga nampak seirama.
Ambilah
nafas sekuat – kuatnya lalu simpan di dada dan kunci perut, lalu keluarkan
perlahan – lahan dan rasakan keluarnya udara pernafasan.
- Jurus
Dua
Jurus
dua disebut juga dengan istilah jurus pukul, karena sesuai dengan fungsinya
adalah untuk memukul serangan lawan.
Bentuk
tangan terkepal di arahkan pada lawan dengan pengambilan nafas kuat simpan di
dada dan dihembuskan pada saat melakukan penjuluran tangan.
-JURUS TIGA
Jurus tiga adalah suatu jurus yang khusus mengedepankan
alur pernafasan dengan mengolah pernafasan di dada dan perut secara berulang –
ulang dan pernafasan dada dan perut adalah merupakan pernafasan dasar dalam
pernafasan GERAK NAFAS JURUS SEBELAS. Pernafasan ini sering dilakukan sebagai
pernafasan dasar dalam melakukan Dzikir nafas maupun meditasi pernafasan yang
mana hal ini dilakukan dengan cara duduk . Sehingga jurus tiga ini disebut juga
dengan Jurus Duduk
- Jurus Empat
Jurus
Empat berfungsi untuk menjungkalkan lawan.
Empat dilakukan dengan cara mengambil nafas kuat – kuat lawan dihentakan ke tanah dengan kuat pula. Bila pengambilan nafas maupun gerak jurusnya dilakukan secara benar maka lawan akan menjadi terjungkal.
- Jurus
Lima
Jurus lima dilakukan dengan cara pengambilan nafas simpan
di dada lalu dihembus, tujuannya untuk melakukan Jeblak atau dorong.
- Jurus
Enam
Jurus enam memiliki
kesamaan mirip dengan jurus lima namun disini bedanya jurus enam dengan langkah
kuda – kuda tiga kali baru menghembuskan nafas sedangkan jurus lima hanya
dengan satu kali langkah kuda – kuda.
Untuk
gerakan Jurus Enam, lihat gambar 6
- Jurus
Tujuh
Jurus
tujuh sering disebut dengan jurus tarik, sesuai dengan namanya jurus tujuh kita
lakukan dengan cara menarik nafas yang sekuat – kuatnya.
Jurus
tujuh banyak digunakan untuk melakukan ritual menarik suatu penyakit, terutama
penyakit yang bersifat non medis seperti Bebainan atau kesurupan.
Jurus
tujuh ini juga sangat efektif untuk menarik pulang orang yang minggat.
- Jurus
Delapan
Jurus
delapan kita lakukan dengan cara mengkonsentrasikan energi pikiran pada sudut
tangan yang kita buat lalu tarik nafas dan hembuskan kuat – kuat. Jurus ini
berfungsi untuk melatih konsentrasi energi, dan bila dilakukan dengan benar
akan dapat menghasilkan energi yang besar.
- Jurus
Sembilan
Jurus
ini berfungsi untuk menghempaskan lawan sehingga biasa disebut dengan jurus
lempar. Pengambilan nafas kuat lalu dihembus dan diikuti dengan hempasan
tangan.
-
Jurus Sepuluh
Jurus sepuluh berfungsi
untuk merobek dan memberikan efek pada bagian dalam tubuh. Jurus sepuluh
memberikan efek energi yang meruncing atau tajam.
-
Jurus Sebelas
Jurus
sebelas berfungsi untuk menjatuhkan atau menidurkan lawan ke tanah sesuai
dengan fungsinya jurus sebelas disebut juga dengan jurus tidur tanah.
6.3. SISTEM METODE PENGAMBILAN NAFAS
GERAK
NAFAS JURUS SEBELAS memiliki dua sistem pernafasan yaitu :
A.
Pernafasan
Dasar
B. Pernafasan
Khusus /Pengembangan
A. Pernafasan
Dasar
Pernafasan dasar terdiri dari dua
jenis yaitu : Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut.
Pernafasan Dada maksudnya adalah
: Sistem pengambilan nafas dimana udara dihisap secara maksimal dan disimpan di
dada.
Sedangkan Pernafasan Perut adalah
udara dihisap secara maksimal lalu disimpan di perut.
Pernafasan dada dan perut ini
merupakan pernafasan dasar dari seluruh pernafasan yang ada pada Gerak Nafas
Jurus Sebelas. Apabila anda telah menguasai pernafasan dasar maka anda akan
bisa mempelajari tambahan atau pernafasan khusus.
B. Pernafasan
Khusus/Pengembangan
Pernafasan
khusus adalah merupakan pengembangan dari sistem pernafasan dasar dalam Gerak
Nafas Jurus Sebelas.
Pernafasan
khusus dimulai dari nafas perut, nafas dada tengah, nafas dada kanan, nafas
dada kiri, nafas pusat kening kepala.
Perlu
diketahui untuk memperoleh energi pernafasan yang maksimal hendaknya pernafasan
dasar harus benar – benar sudah terlatih terlebih dahulu barulah kemudian
mencoba untuk mempelajari pernafasan khusus, sehingga kita memperoleh hasil
yang maksimal.
Dari
pernafasan khusus yang telah terlatih selanjutnya dapat dikembangkan menjadi
beberapa energi pernafasan diantaranya adalah :
-
Energi
Biohipnotis Trans Energi
-
Penyembuhan
-
Telepati
pemanggilan
-
Dan
lain – lain.
Demikian
sekilas tentang pengenalan Gerak Nafas Jurus Sebelas, untuk menuju keberhasilan
kuncinya adalah usaha. Namun perlu diingat bahwa apa yang kita lakukan adalah
merupakan suatu ikhtiar atau usaha, manusia wajib memohon dan berusaha namun
yang menentukan keberhasilan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, atau singkat kata
manusia wajib usah tidak wajib berhasil. Namun dibalik keberhasilan maupun
kegagalan usaha manusia tentu ada hikmahnya. Karena itu marilah kita selalu
berdoa dan introspeksi diri, dikala gagal maupun dikala kita berhasil. Tidak
ada usaha yang sia – sia ketika kita selalu belajar dan mencoba.
,,TERIMAKASIH,,
SELAMAT BERLATIH SALAM SUKSES